Saturday 10 December 2022

JIWA TARBAWI 828

JIWA TARBAWI 828





Bila sudah tidak berpegang pada hukum asal,


 1. Orang beriman itu bersaudara itu wajib dijaga.


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ‎﴿١٠﴾‏


Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (10)


(Al Hujurat: 10)


Justeru, haram benci membenci dan bermusuhan.


 2. Menghina dan memperkecilkan orang lain itu  juga haram.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ


Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.


(Al Hujurat: 11)


 3. Memaki hamun itu haram.


وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ 


Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri


(Al Hujurat: 11)


وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ‎﴿الهمزة: ١﴾‏


Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (1)


(Al Humazah: 1)


 4. Memanggil dan menggelar orang lain itu haram.


وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ‎﴿١١﴾‏


dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (11)


( Al Hujurat: 11)


 5. Bersangka buruk itu haram.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebahagian dari prasangka itu dosa. 


(Al Hujurat: 12)



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ


Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Jauhilah oleh kalian prasangka, kerana prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta." 


(HR Tirmizi, 1911)


 6. Mengumpat itu haram dan berdosa besar.


وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ ‎﴿١٢﴾


janganlah mengumpat satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (12)


(Al Hujurat: 12)


Namun, orang sudah tidak taat patuh kepada perintah dan hukum Allah ta’ala. Juga tidak takut dengan azab kemurkaan Allah ta’ala. Bahkan tidak rasa takut dan bersalah dalam melakukan dosa-dosa dengan mulut dan jari jemari mereka.


Tidak kira orang biasa atau orang luar biasa.


Orang jahil atau orang alim.


Orang politik atau orang tidak pandai politik.


Justeru, cukuplah. 


Takutlah pada Allah ta’ala.



اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا


“Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepadaMu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke syurgaMu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.


Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami” 


(HR Tirmizi, 3424)


Sekali kita berukhuwwah dan bersaudara kerana Allah ta’ala, ianya berkekalan sehingga akhirat.





ABi


No comments:

Post a Comment

  WHO's Fascist F**kery: "Homicidal Racketeering Scheme Masquerading As Disease Prevention" Authored by James Howard Kunstler ...